pengajian munakahat

Home » » Pentingnya Komunikasi Yang Baik

Pentingnya Komunikasi Yang Baik

Written By Unknown on Selasa, 26 Januari 2016 | 13.57

Oleh KH. Zainal Maarif

Sering kali seorang suami tanpa disadari menjadi durhaka kepada Ibu/Bapaknya karena cinta yang berlebihan kepada istrinya. Demikian juga sebaliknya, tidak sedikit istri yang durhaka kepada Bapak/Ibunya gara gara cinta buta kepada suaminya.
Tetapi terkadang semua itu bukan karena cinta atau benci, tetapi tidak sedikit yang disebabkan oleh kesalah pahaman dalam memahami informasi dan informasi yang disampaikan sang isteri diterima mentah-mentah tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Tak pelak, rumah tangganya kemudian menjadi terasing di tengah tengah masyarakat, bukan karena keburukan ahlaqnya, tetapi karena tidak pandai menyaring berita dan menyikapinya. Kehancuran yang diakibatkan oleh orang orang terdekat selalu menjadi cerita yang menarik di sepanjang sejarahnya.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ألا أخبركم بأحبكم إلي وأقربكم مني مجالس يوم القيامة أحسنكم أخلاقا, الموطأون أكنافا, اللذين يألفون ويؤلفون, ألا أخبركم بأبغضكم إلي وأبعدكم مني مجالس يوم القيامة الثرثارون المتفيهقون

"Bersabda Sang Rosul صلى الله عليه وسلم: bukankah telah aku kabarkan kepadamu bahwa majelis membuat engkau bertambah cinta padaku dan bertambah dekat padaku dihari kiamat nanti adalah majelis yang menjunjung tinggi akhlak diantara kalian. Majelis dimana orang-orang yang hadir saling mengalah/merendah, saling menyayangi, dan bukankah telah aku kabarkan kepada kalian, bahwa yang paling memurkakan kalian kepadaku dan menjauhkan kalian dariku adalah para pembual dan berbicara dengan sombong" (Sumber: Al Kamil fi Al Adab wa Al Lughot oleh Al Mubarrod juz 1 hal 2).

Hadits ini hampir sama dengan pesan Nabi yang lain yang menyatakan طوبي لمن ملك لسانه berbahagialah orang yang mampu mengontrol lisannya dalam berkata-kata. Sebagaimana ilustrasi kedurhakaan suami/isteri kepada orang tua karena informasi yang salah, bangunan rumah tangga akan menjadi rapuh manakala masing-masing tidak mampu menjaga lisannya dan tidak terlalu memperdulikan apakah pesan yang dia sampaikan dalam bentuk kata-kata mampu ditangkap oleh lawan bicaranya secara baik sebagaimana dia inginkan ataukah tidak.

Komunitas dalam rumah tangga juga bisa disebut majelis yang disinggung oleh Nabi diatas. Manakala anggota keluarga senantiasa menjaga akhlak, maka keluarga itu adalah media untuk menjadi lebih dekat pada RasuluLLah di akhirat nanti.

Melihat teks yang pesannya berakibat buruk dalam pergaulan adalah perkataan, Al Tsartsarun adalah cerewet sedangkan Al Mutafayhiqun bermakna Takabbur, dan dalam salah satu kitab lughot adalah Tausi'ul Kalam (meluaskan perbincangan), jadi saya terjemahkan saja dengan cara memadukan kedua arti tersebut.
Intinya agar kerukunan dalam sebuah komunitas tetap terjaga adalah dengan cara menjaga omongan dan berhati hati dalam menyimpulkan sebuah kata-kata.

Share this article :

0 komentar:

PENGUMUMAN KEHENDAK NIKAH

SIMBI
Sistem Informasi Manajeman Bimas Islam

instagram

Instagram


 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KUA KEC. SUKUN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger