RasuluLlah bersabda: “wanita
yang barokah adalah wanita yang tidak maharnya tidak terlalu mahal” Mahar
memang hak seorang wanita dan menjadi kewajiban seorang pria. Wanita berhak
meminta mahar berapa saja sebelum menerima pinangan seorang pria, karenanya
untuk menekan keinginan yang berlebihan, RasuluLlah memberi batasan moral agar
wanita tidak terlalu menuntut banyak. Disisi lain bila kita cermati RasuluLlah
mencontohkan memberikan mahar kepada isteri beliau dengan sesuatu yang tidak
murah.
Sepintas kilas dapat kita
fahami bahwa seorang wanita barokah adalah wanita yang tidak menuntut mahar
terlalu banyak, namun seorang pria dianjurkan memberikan mahar sebanyak yang
dia mampu seperti yang dicontohkan RasuluLlah. Berkaitan dengan ini KH. Maimoen
Zubair pernah memberikan pesan kepada santri-santrinya :
"Cung, awakmu nek nikah
usahakno mahare bojomu seng akeh walaupun calon bojomu cuman njaluk mahar
seperangkat sholat, nek gak nduwe duwet nek iso yo golek-golek ndisek, amergo
duwet mahar kuwi berkah nek dienggo usaha, dadi engko mari nikah awakmu njaluk
ijin karo bojomu duwet kuwi kanggo modal usahamu. Insyaalloh engko usahamu
barokah." [1]
"Nak, kamu kalo nikah usahakan mahar istrimu yang banyak walaupun calon istrimu hanya meminta mahar seperangkat sholat, jika kau tak memiliki uang, kalo bisa ya usaha dulu, karena uang mahar itu berkah jika dipakai usaha, jadi nanti setelah nikah kamu minta izin istri jika uang itu dipakai modal usahamu.
Insyaalloh nanti usaha kamu berkah."
"Nak, kamu kalo nikah usahakan mahar istrimu yang banyak walaupun calon istrimu hanya meminta mahar seperangkat sholat, jika kau tak memiliki uang, kalo bisa ya usaha dulu, karena uang mahar itu berkah jika dipakai usaha, jadi nanti setelah nikah kamu minta izin istri jika uang itu dipakai modal usahamu.
Insyaalloh nanti usaha kamu berkah."
Dari pesan Kyai ini dapat kita
tarik kesimpulan bahwa keberkahan akan muncul dari keikhlasan, calon isteri
tidak menuntut mahar yang banyak, calon suami menghormati calon isterinya
dengan memberikan mahar yang tidak sedikit. Disanalah keberkahan muncul uang
mahar bisa dipinjam untuk usaha, mencari nafkah halal. Modal dari harta yang
didapat karena memulyakan dan keikhlasan tentu akan menghasilkan usaha yang
barokah dan rizki yang barokah.
0 komentar:
Posting Komentar